Bahagia itu ketika kita sudah cukup.
Tidak kurang dan tidak lebih.
Sedikit suka untuk tersenyum.
Sedikit duka untuk merenung...
Senin, 12 Desember 2011
Minggu, 11 Desember 2011
Aku ingin membuang pikiranku. Membuang isi otakku yang terkadang terlalu liar, gila, absurd, hahaha...
Apa orang lain juga memikirkan hal-hal seperti itu? Seperti yang aku pikirkan. Hal-hal kecil yang seringkali tidak terlalu diperhatikan. Hal-hal rumit yang membuat migrain dadakan ketika kita mencoba untuk memikirkannya. Dan pemikiran itu selalu tak berujung. Menjadi sebuah labisin gelap yang ketika kita memasukinya kita hanya akan menemukan belokan-belokan gang kecil tanpa pernah ada akhir.
Ahh...aku ingin mengosongkan isi kepala. Di saat aku tak perlu bingung menimbang dengan terlalu banyak pilihan. Membuat jalan seruncing mungkin untuk dilewati.
Apa orang lain juga memikirkan hal-hal seperti itu? Seperti yang aku pikirkan. Hal-hal kecil yang seringkali tidak terlalu diperhatikan. Hal-hal rumit yang membuat migrain dadakan ketika kita mencoba untuk memikirkannya. Dan pemikiran itu selalu tak berujung. Menjadi sebuah labisin gelap yang ketika kita memasukinya kita hanya akan menemukan belokan-belokan gang kecil tanpa pernah ada akhir.
Ahh...aku ingin mengosongkan isi kepala. Di saat aku tak perlu bingung menimbang dengan terlalu banyak pilihan. Membuat jalan seruncing mungkin untuk dilewati.
Kamis, 08 Desember 2011
Titik Henti
Berhenti disini
Biar hujan mencabut nalar pikiran
Lalu jatuh, jatuh lebih dalam lagi
Dan sakit
Dan mati tak seutuhnya
Koma....
Logika berbalut fatamorgana
Dan hampa
Sakit,
Perih,
Pedih,
Teriris,
Terhempas,
Pias.....
Kosong, tanpa jiwa....
Biar hujan mencabut nalar pikiran
Lalu jatuh, jatuh lebih dalam lagi
Dan sakit
Dan mati tak seutuhnya
Koma....
Logika berbalut fatamorgana
Dan hampa
Sakit,
Perih,
Pedih,
Teriris,
Terhempas,
Pias.....
Kosong, tanpa jiwa....
Selasa, 06 Desember 2011
Yang Tak Pernah Kau Tahu
Apa yang kau tahu tentangnya?
Tentang hal yang tak terbaca indera
Tentang hati yang berbicara sendu
Kau tak kan pernah tahu
Memang tak mau
Katanya fana
Tak berucap
Tak berpijak
Hanya lalu, tak ada laku
Dan kau tetap tak tahu
Meski ia menghujat
Kau pun mendebat
Tetap dalam egomu
Dan disinilah
Sebuah cinta dalam hatiku...
Tentang hal yang tak terbaca indera
Tentang hati yang berbicara sendu
Kau tak kan pernah tahu
Memang tak mau
Katanya fana
Tak berucap
Tak berpijak
Hanya lalu, tak ada laku
Dan kau tetap tak tahu
Meski ia menghujat
Kau pun mendebat
Tetap dalam egomu
Dan disinilah
Sebuah cinta dalam hatiku...
Kamis, 24 November 2011
Ingatan Saat Hujan
![]() |
Ini Ciel....:D |
Hari ini hujan, lagi dan lagi. Yah hujan setiap hari yang bisa kita sebut musim penghujan alias rendheng (Javanese...:D)....
Tiap hujan aku inget kamu...Kenapa ya....*swt.....
Yah karena namamu ada huruf R.A.I. juga N nya....:D
Ok cukup pembahasan yang ga nyambung banget. Pokok masalahnya, segala apa yang ada di hidupku itu ingetin aku ma kamu. Dari lagu-lagu yang kamu suka n semuanya. Yang jelas hujan beneran ingetin aku ma kamu. Dan ingatkah Ciel kita...Dia sekarang dah dewasa....nguknguk.@.@
Aku beneran shock berat liat update an status kamu. Tambah note gaje kamu....hadah....*ngelus dada....
Apa kamu abis diculik alien? Trus dicuci otak, jadinya seorang antirasa sepertimu menggalau ria begitu....
Aku berdoa aja. Semoga kamu cepat kembali ke jalan yang benar, ga nyampe RSJ dah, amiinnnn...T.T
Baik, sekian posting gaje hari ini. See yaa next time....*muuuuaaacchhhh....
Rabu, 23 November 2011
Belajar Bahagia
Hidup harus bahagia. Itu harus! Bukan pilihan tapi kewajiban. Ga usah mangkir lah, toh semua orang emang hidup buat bahagia. So do I. Aku juga hanya ingin bahagia.
Aku ingin belajar bahagia. Bahagia saat legowo, mensyukuri setiap keadaan dan memperbaiki jika memang belum benar. Belajar untuk tidak lari, namun menghadapi. Ah, itu sulit sekali. Tapi aku berusaha....:)
Ada yang bilang, "don't share your negative energy". Kukira itu benar. Aku ingin dikenal sebagai orang yang bahagia. Setidaknya tidak menambah kesan jengah orang lain yang melihat kekusutan mukaku. Ah, aku bahagia...
Aku siap untuk tertawa, tidak sendiri. Aku tertawa bersama kawan-kawanku....(seperti kata Theo....XD)
Aku ingin belajar bahagia. Bahagia saat legowo, mensyukuri setiap keadaan dan memperbaiki jika memang belum benar. Belajar untuk tidak lari, namun menghadapi. Ah, itu sulit sekali. Tapi aku berusaha....:)
Ada yang bilang, "don't share your negative energy". Kukira itu benar. Aku ingin dikenal sebagai orang yang bahagia. Setidaknya tidak menambah kesan jengah orang lain yang melihat kekusutan mukaku. Ah, aku bahagia...
Aku siap untuk tertawa, tidak sendiri. Aku tertawa bersama kawan-kawanku....(seperti kata Theo....XD)
Kamis, 17 November 2011
Akal, Rasa, dan Karsa
Sedikit mengulas tentang materi Antropologi Sosial nih....(intinya sih curcol....LOL...XD)
Kita tahu, manusia diciptakan dengan akal, rasa, dan karsa. Dan poin nomor 1 itu a.k.a akal adalah perbedaan mendasar antara manusia dengan hewan. Yah, meskipun sebenarnya semua makhluk diciptakan dengan otak sih....Tapi!!!! (underline nih!!!).....punya otak belum tentu berakal loh. Hewan punya otak (dan mungkin tumbuhan juga..khukhu), tapi tidak berakal. Mengapa kita katakan demikian? Bukannya hewan ada yang pintar juga? Buktinya burung-burung tuh bisa bikin rumah (sarang, red.) gitu. Trus bahkan gajah bisa maen bola....Gimana coba??
Ok, ok, sabar dong...Kita jawab atu-atu aja....
Burung bisa bikin sarang, kucing bisa "nikah" (mo nyebut kaw*n kok kaya kaga sopan yak...:D), kera bisa manjat, dll itu bukan karena mereka berakal. Eh eh, kalo gajah itu kan diajarin. Ya mungkin otaknya sedikit lebih pintar lah....(ngeles...:p). Ok ok, semua itu intinya berasal dari sesuatu yang disebut naluri atau instinct. Yah anggep aja dorongan alamiah yang lahiriah batiniah gitu dah.....haha
Well, ke pokok masalahnya. Salah seorang "teman" saya baru saja mengolok-ngolok saya dengan kawan saya (anggap aja "teman" saya itu X). Intinya X menyebut kami "makhluk sejenis" dan X ga nyaman deket-deket makhluk kaya kami. Dia bilang kaya gitu sambil ketawa tanpa rasa berdosa, juga tidak minta maaf setelahnya...(udah termasuk SARA tau!!!). Lalu saya membuat kesimpulan dah...
Begini begini....
Kalau tadi udah jelas perbedaan manusia ma hewan gitu dari akalnya. Trus X itu yang notabene ga punya point "rasa" itu tadi termasuk spesies yang mana dong?????
Yah mungkin X adalah jelmaan alien yang mau menginvasi bumi kita. Berhati-hatilah....(@@)
Kita tahu, manusia diciptakan dengan akal, rasa, dan karsa. Dan poin nomor 1 itu a.k.a akal adalah perbedaan mendasar antara manusia dengan hewan. Yah, meskipun sebenarnya semua makhluk diciptakan dengan otak sih....Tapi!!!! (underline nih!!!).....punya otak belum tentu berakal loh. Hewan punya otak (dan mungkin tumbuhan juga..khukhu), tapi tidak berakal. Mengapa kita katakan demikian? Bukannya hewan ada yang pintar juga? Buktinya burung-burung tuh bisa bikin rumah (sarang, red.) gitu. Trus bahkan gajah bisa maen bola....Gimana coba??
Ok, ok, sabar dong...Kita jawab atu-atu aja....
Burung bisa bikin sarang, kucing bisa "nikah" (mo nyebut kaw*n kok kaya kaga sopan yak...:D), kera bisa manjat, dll itu bukan karena mereka berakal. Eh eh, kalo gajah itu kan diajarin. Ya mungkin otaknya sedikit lebih pintar lah....(ngeles...:p). Ok ok, semua itu intinya berasal dari sesuatu yang disebut naluri atau instinct. Yah anggep aja dorongan alamiah yang lahiriah batiniah gitu dah.....haha
Well, ke pokok masalahnya. Salah seorang "teman" saya baru saja mengolok-ngolok saya dengan kawan saya (anggap aja "teman" saya itu X). Intinya X menyebut kami "makhluk sejenis" dan X ga nyaman deket-deket makhluk kaya kami. Dia bilang kaya gitu sambil ketawa tanpa rasa berdosa, juga tidak minta maaf setelahnya...(udah termasuk SARA tau!!!). Lalu saya membuat kesimpulan dah...
Begini begini....
Kalau tadi udah jelas perbedaan manusia ma hewan gitu dari akalnya. Trus X itu yang notabene ga punya point "rasa" itu tadi termasuk spesies yang mana dong?????
Yah mungkin X adalah jelmaan alien yang mau menginvasi bumi kita. Berhati-hatilah....(@@)
Selasa, 15 November 2011
Posting Aje Dah...
Setiap orang mendapat pelajaran hidup yang berbeda....
Bagaimana kita menghadapinya?
Dengan kekayaan, kekuasaan, kepintaran, keteguhan, dan ke-an2 lainnya....(kebatinan...:D)
Kekuatan untuk bertahan.....
Atau ingin lari bersembunyidi balik kegelisahan....
Yah....mungkin juga lama-lama permasalahan hilang dengan sendirinya karena kebosanan....(mungkin....)
Kita semua hanya sedang berusaha untuk mendapatkan eksistensi diri.
Apakah kita akan menjadi 1?0?Atau diantara keduanya...semu....
Silakan pilih....:)
Bagaimana kita menghadapinya?
Dengan kekayaan, kekuasaan, kepintaran, keteguhan, dan ke-an2 lainnya....(kebatinan...:D)
Kekuatan untuk bertahan.....
Atau ingin lari bersembunyidi balik kegelisahan....
Yah....mungkin juga lama-lama permasalahan hilang dengan sendirinya karena kebosanan....(mungkin....)
Kita semua hanya sedang berusaha untuk mendapatkan eksistensi diri.
Apakah kita akan menjadi 1?0?Atau diantara keduanya...semu....
Silakan pilih....:)
Rabu, 09 November 2011
Penat
Saya menggungat!
Saya mendebat!
Bukan saya sok hebat
Saya sedang penat
Ingin saya lempar granat
Biar semua sekarat
Jadi mayat
Peduli amat......
Saya mendebat!
Bukan saya sok hebat
Saya sedang penat
Ingin saya lempar granat
Biar semua sekarat
Jadi mayat
Peduli amat......
Terhenti
Aku hanya ingin hidup dan bahagia. Biarkan aku menjadi naif dan memandang smeua dengan begitu sederhana. Memang semua ku awali dengan begitu sederhana. Sederhana seperti saat pertama ku lihat senyummu, ku dengar tawamu. Dan aku bahagia. Seperti saat itu.
Aku ingin mengulang semua andai aku bisa. Aku telah mencoba memecahkan semua sendiri. Aku merasa bisa dan pasti bisa. Tapi ternyata tidak. Aku tak bisa. Kuasa Tuhan lebih tinggi dari semua. Dan dalam satu hari semua hancur. Aku bahkan merasa saat itu tidak nyata. Aku tanpa ekspresi dan melepasmu. Dalam pikiranku berkecamuk untuk menyadarkanku menarik tanganmu, mengejarmu, menyadarkanku bahwa semua nyata. Tapi aku tetap diam dan berhenti. Menghentikan seluruh sumbu otakku untuk berpikir.
Beberapa saat aku masih belum menyadari semua. Karena memang semua telah terhenti di saat itu, detik itu. Seakan aku tak ingin keluar dari kepalsuan anganku. Dan kini saat aku terbangun. Ketika semua telah hancur. Puing telah menjadi debu. Detik ini memang telah terhenti. Dingin.....
Aku ingin mengulang semua andai aku bisa. Aku telah mencoba memecahkan semua sendiri. Aku merasa bisa dan pasti bisa. Tapi ternyata tidak. Aku tak bisa. Kuasa Tuhan lebih tinggi dari semua. Dan dalam satu hari semua hancur. Aku bahkan merasa saat itu tidak nyata. Aku tanpa ekspresi dan melepasmu. Dalam pikiranku berkecamuk untuk menyadarkanku menarik tanganmu, mengejarmu, menyadarkanku bahwa semua nyata. Tapi aku tetap diam dan berhenti. Menghentikan seluruh sumbu otakku untuk berpikir.
Beberapa saat aku masih belum menyadari semua. Karena memang semua telah terhenti di saat itu, detik itu. Seakan aku tak ingin keluar dari kepalsuan anganku. Dan kini saat aku terbangun. Ketika semua telah hancur. Puing telah menjadi debu. Detik ini memang telah terhenti. Dingin.....
Andai Kau Tahu
Aku benar-benar ingin menulis. Ingin menuang segala kesah yang ada di bait kata-kataku. Tapi entah kenapa hari ini benar-benar stag. Tak kutemukan kata-kata yang tepat ingin ku tulis. Rasanya lelah dan jengah. Ingin berhenti dari semua ini.
Masa transisi seperti ini memang sulit. Ketika aku harus secara ikhlas melepaskan orang yang selalu bersamaku, di sampingku. Dan dia pergi meninggalkanku. Entah dengan alasan apapun, dia melakukan itu. Dia bahagia dengan kebebasannya. Seakan aku adalah kekang yang selalu membuatnya terpaksa bersamaku selama ini. Ah, lalu apa artiku selama ini.....Apa perlu aku share ke semua orang? Aku membutuhkanmu dan tak ingin melepasmu. Tentu itu akan terlihat benar-benar konyol.
Aku mungkin telah berbuat salah. Aku menyesal dan telah mencoba memperbaiki segalanya. Aku bertahan dengan segala sikap dinginmu selama bersamaku.Dan kau malah memang seperti telah menginginkan semua ini sejak lama. Aku harus apalagi?
Andai kau tahu.....
Masa transisi seperti ini memang sulit. Ketika aku harus secara ikhlas melepaskan orang yang selalu bersamaku, di sampingku. Dan dia pergi meninggalkanku. Entah dengan alasan apapun, dia melakukan itu. Dia bahagia dengan kebebasannya. Seakan aku adalah kekang yang selalu membuatnya terpaksa bersamaku selama ini. Ah, lalu apa artiku selama ini.....Apa perlu aku share ke semua orang? Aku membutuhkanmu dan tak ingin melepasmu. Tentu itu akan terlihat benar-benar konyol.
Aku mungkin telah berbuat salah. Aku menyesal dan telah mencoba memperbaiki segalanya. Aku bertahan dengan segala sikap dinginmu selama bersamaku.Dan kau malah memang seperti telah menginginkan semua ini sejak lama. Aku harus apalagi?
Andai kau tahu.....
Selasa, 04 Oktober 2011
Bebas
Hari ini aku melihat dia.
Bukan dia secara utuh.
Tapi aku melihat dia.
Dengan senyumannya.
Bersamanya....
Aku memang tidak melihatnya secara utuh.
Hanya senyumnya dalam sebuah potret.
Aku bisa apa.
Aku tersenyum.
Hah...aku ikhlas...
Aku bebas.
Terlepas.
Tak lagi kandas.
Aku puas....
Langganan:
Postingan (Atom)