Senin, 16 Juli 2012

Regret

Aku berbuat salah. Bahkan sering, dan aku mengulangnya lagi dan lagi. Dan layaknya seekor ulat. Begitu kecil dan lucu, tapi merugikan orang lain. Tak berguna. Memakan dan terus memakan daya hidup makhluk lain. Tapi ulat pun tersadar. Ia kembali meski sangat sangat terlambat. Ia kembali ke siklus hidup yang seharusnya Berhenti dan menyesal atas semuanya. Kini saatnya ia menjadi kepompong. Ia harus lebih banyak berpikir sebelum bertindak. Ia harus lebih berhati-hati agar tak merugikan yang lain. Semoga kelak ia kan mejadi kupu-kupu yang manis.
Dan untukku, hanya maaf dan maaf yang bisa kuucapkan. Untuk Ayah, Ibu, teman-teman, dan semuanya, terutama Tuhanku, Allah SWT. Apa yang telah terjadi memang tak bisa diulang dan sembuh seperti sedia kala. Terimakasih juga untuk semua, yang telah mengingatkan dan mengajarkan aku dengan caranya masing-masing. Semoga hari esok akan lebih baik untuk kita semua. Aku yakin, semua kan indah pada waktunya.

Salam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar