Senin, 26 Agustus 2013

Damn!

Obat apa yang paing pait! Paling manjur! Gue minum! Damn! It really makes me sick!

Bisa nggak lu nggak muncul lagi! Penyakit menyebalkan. Oke, gue bakal dosa berat kalo gue mencak-mencak kek gini. Well, gue nggak mencak-mencak depan orang, gue cuma nulis, oke? Dan ini cuma tulisan yang mungkin nggak bakal dibaca orang, so what? Gue bebas kan mau nulis apa.

Oke, sebut aja ini blog jadi tempat pelarian gue. Daripada gue bikin image gue ancur di fb gara-gara babling gaje, mending mencak-mencak sepuasnya di blog.

Eniwei, someone has always blame on me. He made me feel tired n feel like i'm the one who gave him more burdens. Actually, not! He was a little annoyed sometimes.

Oke, maybe this is all for today. Thanks my blog, muach!

Jumat, 23 Agustus 2013

Absurd!

Hei, entah kenapa aku ingin bercerita kali ini. Tentang kisah-kisah di masa laluku, tentang "cinta".

Aku gadis biasa secara fisik, nggak cantik, tapi beberapa bilang aku manis. Tapi aku memang lebih suka disebut manis, karena manis lebih awet dari cantik. Aku adalah tipe pejuang dalam hal cinta. Dan aku tak pernah menahan kalau memang aku suka, aku bilang suka.

Cinta monyetku di waktu aku kecil, sebenarnya banyak, tapi ada 1 kisah berbeda dengan seorang bernama Nova. Dia adalah teman di SD baruku. Aku pindah sekolah saat kelas 5 dan menemukannya. Dia bisa dibilang cassanova di sekolahku. Aku dan dia sering malu-malu dan saling melihat diam-diam saat pelajaran atau jam istirahat. Hingga masa SMP ketika aku masuk SMP, terlupakanlah kisah itu.

Ada juga seorang cowok, yang pernah menembakku saat aku SMP. Aku masih belum begitu tertarik dengan pacaran, jadi aku menolaknya. Hingga akhirnya dia kembali menyatakan perasaannya kepadaku saat aku telah kuliah. Dia lebih muda dariku, dan karena banyak pertimbangan, aku kembali menolaknya.

Aku mulai pacaran saat kelas 2 SMA. Dulu sewaktu SMP, aku jelek banget. Aku pikir semua cowok pasti illfeel denganku. Karena itu aku menjadi menutup diri, jutek ke semua orang, dan minder dengan teman-teman cewek lain. Saat kelas 2 SMA, seorang sahabat menyadarkanku. Dia adalah cewek tomboy yang hingga kini jadi sahabat terbaikku, Phe. Saat aku membuka diri itulah aku menemukan kembali kepercayaan diriku. Aku akhirnya mampu menanamkan ke dalam diriku, bahwa aku juga spesial.

Pacar pertamaku, aku sebut saja begitu. Dia orang Tegal, ganteng sih, tapi ganjen. Kita menjalani pacaran dunia maya. Yang akhirnya aku memutuskannya saat 1 bulan karena emang aku ngrasa hubungan itu sangat dangkal, dan aku juga tahu, dia nggak serius.

4 hari kemudian, aku pacaran dengan Affan. Ah, dia cowok menyebalkan dengan penuh gombalan. Hubunganku digantungin ma tu orang, sial. Lalu kita putus begitu saja, yah. I never regret it, haha. Dia bukan cowok yang bertanggung jawab n narsis banget. Iya ganteng, tapi jijay dah gue.

Selanjutnya, aku sedikit lupa, mungkin ada Ari. Nah, itu anak band, bassis kalo nggak salah. Aku putusin setelah pacaran 2 minggu. Jarak umur kita 9 tahunan, dan dia ngajak aku aneh-aneh, langsung aku nolak trus nangis, putus deh.

Trus, ada Andra. Kita pacaran seminggu. Aku putusin dia soalnya illfeel dia grepe-grepe gitu ke gue, hiii.

Trus nyangkut ma temen sekelasku, Andri. Kita pacaran 4 hari. Niatnya gue mau putusin dia pas udah seminggu, eh dia putusin gue duluan, sial banget tu anak, samapi sekarang gue dendam setengah mati. Dia tinggi, bodynya oke soalnya atlit, wajah lumayan juga, tapi jijay dah soalnya narsis juga.

Ada mas Rahmat, yang aku tolak secara halus. Beda umur 5 tahunan, n dia terlalu alim, ah.

Lalu muncullah si psycho gila. Iya dia lumayan cakep, tinggi. Tapi sampai sekarang gue belum nemu alasan kenapa gue pacaran ma itu orang, hi jijay. Gue putusin pas sebulan.

After that, kayanya ada si Ipin. Nah, si ganteng yang 1 ini lumayan lama si. Dia cinta mati ma aku. Orang jogja, bolak balik ke solo terus demi nemuin aku. Kita sempet putus nyambung, sampai akhirnya gue kasian ma tu anak, soalnya aslinya gue nggak cinta, cuma nggak tega mau putusin. Smapai sekarang kadang-kadang dia masih nyoba nge-add fb gue, bahkan pacarnya cemburu setengah idup ma gue, haha. Gue nggak ngapa-ngapain hlo mbak.

Trus si manis Rian. Gue cinta ma ni orang. Tapi waktu itu gue masih ababil banget. Jadi putus nyambung, hue selingkuhin, maaf ya. Bertahun-tahun ma dia. Sampai akhirnya terakhir gue selingkuh lagi, gue minta balik, dia nggak mau, hehe. ya sudahlah, salah gue juga.

Lalu ada si cassanova lagi, kambing yang punya aura fotomodel, nggak nahan dah. Gara-gara dia gue jadi dibenci banyak cewek, soalnya tuh orang selalu punya masalah ma mantannya, sial. Akhirnya gue putusin pas 2 bulan, nyebelin sih. N gue malah ngrasa lebih nyaman pas udah putus.

N ini dia, Kit. Cowok yang gue kejar-kejar bertahun-tahun. Anak boyolali, mpe gue rela disuruh ke boyolali tiap hari demi dia. Akhirnya kita sempet pacaran 2 minggu, tapi malah gue putusin, soalnya gue malah ngrasa aslinya gue nggak cinta dia, cuma obsesi aja, haha. N gara-gara dia gue nyakitin Rian n Ari berkali-kali soalnya gue selingkuhin.

Lalu ada Toru. Haha, kita nggak pacaran si, cuma selingkuh, :p. Have fun aja si ma dia, mpe gue dilabrak sama Rian. Maaf ya , Rian. Akhirnya gue akhir i perselingkuhan gue karena gue nggak ada niat mau pacaran ma dia, balik lagi deh ma Rian.

Ada Iyam. Ah, ma ni anak sebenernya gue mau serius. Dia jenius akut, gila aja. Tapi idup ma dia kurang menantang Bro. Dia udah punya semuanya, jadi malah nggak asik. Tahu ndiri gue suka tantangan.

Akhirnya ketemu deh sama si Matahari. Um, gimana ya. Gue nggak yakin dia cinta gue atau nggak, soalnya dulu setahu gue kan dia kalo pacaran selalu ekspresif. Pas ma mantan-mantannya gue lihat dia bikin puisi lah, mengumbar kemesraan di fb lah, ngajak kencan lah, ngasi hadiah lah. Nah ini ma gue dia belum pernah nunjukin ekspresi cintanya ya. Ah, kita liat ntar dah.

Nah, sebenanya mungkin masih banyak kisah yang belu gue tulis, tapi gue lupa n capek juga, haha. Kesalahan terbesar gue adalah, gue pacaran dulu, n mikir pasti ntar juga cinta. Akhirnya, gitu deh. My biggest apologizes for Rian karena udah banyak nyakitin. Sekarang sih udah nggak ada feeling apa-apa. Tapi setidaknya aku pernah sekali mencintai seorang lelaki dulu, dan aku bersyukur untuk itu.

Selasa, 20 Agustus 2013

Chaos#14 Maaf Matahariku

Maaf Matahariku, ternyata aku terlalu banyak bicara ya, bodohnya. Membuatmu kembali marah padaku, mungkin kali ini kau akan meninggalkanku karena muak, begitukah?

Ah, Matahariku, aku begitu takut kehilanganmu. Aku takut harus kau tinggalkan lagi. Tapi, it actually all my own mistakes, yeah. Aku harus menerima akibatnya kan.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Chaos#12 Karena Aku Takut Kehilanganmu

Karena aku takut kehilanganmu
Aku tak katakan saat aku benar-benar cemburu
Saat aku merasa hatimu bergejolak bukan olehku
Aku tak ingin menggugat atau mendebat
Aku tak takut kau menganggapku kekanakan
Lalu kau membenciku

Karena aku takut kehilanganmu
Tak kusampaikan seluruh kesahku
Saat aku lelah, ingin bercurah kata
Kuabaikan seluruhnya
Kusimpan dalam diam
Aku takut kau menganggapku terlalu banyak mengeluh

Karena aku takut kehilanganmu
Aku terus memaksa tuk menjadi gadis yang kuat
Aku membuat topeng tawa yang sempurna
Agar kau tahu aku tak memiliki beban dalam hidupku
Aku tak mau memberimu beban dengan masalahku

Karena aku takut kehilanganmu
Aku jadikan diriku tempatmu bersandar
Tanpa peduli aku sendiri punya rasa dan emosi
Tanpa peduli jika sandaranku sendiri telah rapuh

Karena aku takut kehilanganmu
Aku tak menggugat ataupun mendebat
Aku tak memandang sedikit pun ke lelaki lain selainmu
Aku tutup mata dan hatiku
Aku berikan tembok pembatas
Dengan begitu, hanya kau yang boleh memilikiku

Karena aku takut kehilanganmu
Kusimpan tangisku dalam dekapan diam
Kukeringkan mataku agar kau tak melihat bekas airmataku
Aku tak mau kau menganggapku gadis manja
Lalu kau memilih gadis lain yang lebih dewasa dariku

Jumat, 09 Agustus 2013

Chaos#11 Cerita Kecil di Perantauan

Ada seekor tawon hitam di jendelaku. Berusaha masuk kamarku sedari subuh. Mungkin ia ingin mengucapkan selamat datang untukku, atau malah berusaha mengusikku di tempat baruku, entahlah. Aku takut tersengat, jadi kubiarkan ia keluar dari kamarku. Berhari-hari tawon itu terus berusaha masuk ke kamarku. Baru dua hari berikutnya aku tahu, aku dianggap mengganggu sarangnya yang berada tepat di luar jendela kamarku. Oh, i really sorry...

Setelah hari-hari penuh airmata setelah lenyapnya kau dari hidupku, Matahariku. Dan bahkan aku tidak bisa berpamitan denganmu saat akan berangkat. Benar-benar sebuah keberangkatan yang menghancurkan separuh mentalku dan seluruh perasaanku. Ah, aku harus kuat disini, begitu pikirku. Ya, mungkin bisa kau sebut ini pelarian. Pelarian dari seluruh desakan rasa, himpitan keputusasaan karena kau benar-benar hilang secara tiba-tiba dari hidupku. Tak ada kabar, tak menjawab telepon atau pesanku. Ah, benar-benar pembunuhan karakter yang membuatku mati kutu. Bahkan aku tak nyaman berada di keramaian dan membuatku mengasingkan diri berminggu-minggu.

Dan lalu kau datang lagi Matahariku. Seperti keyakinanku, kau pasti kembali. Menjadi cahaya di sepiku selama jauh disini. Yah, semakin jauh semakin kuat rindu ini padamu. Ratusan kilometer dari tempatmu berada. Di tempat yang bahkan aku tak bisa melihat bintang setiap malam. Di tempat yang penuh kerlip lampu jalanan, tapi berpayung langit kelam. Lalu kita berjanji untuk mengulang semua lagi. Merajut impian kita berdua. Menata sebongkah demi sebongkah pondasi masa depan kita. Ah Matahariku, rindu ini semakin menggebu. Mimpi tentangmu juga tak pernah usai mengusik tidurku. Semoga satu bulan ini berlalu cukup cepat untuk membuat kita berjumpa lagi nanti jika Tuhan mengijinkan. Jaga dirimu, jaga hatimu disana Matahariku.

With love always, Bulan....

Jumat, 02 Agustus 2013

Chaos#9 Salam Rindu untukmu, Matahariku



Matahariku langit di tempatku berwarna merah jambu. Apa warna langitmu juga sama? Ah, Bulan disini merindukanmu Matahariku. Ingin Bulan kirimkan sebuah pesan untukmu, tapi Bulan tahu, Bulan tak bisa. Bulan hanya bisa menyimpan seluruh rindu dan asa ini. Matahari, sungguh berat Bulan berusaha untuk diam. Sedangkan seluruh gejolak dalam diri Bulan begitu kuat. Ingin menyapa, ingin merengkuh, ingin kembali mengusap lembut wajahmu, tapi Bulan tahu, Bulan tak bisa.

Matahari, Bulan titpkan seluruh salam rasa Bulan kepadaNya sang Pemilik Alam. Bulan yakin, Dia akan menjaga Matahari untuk Bulan disini. Bulan pasrahkan semua padaNya. Bulan ingin melihat senyum Matahari kembali. Bulan ingin melihat semangat dari cahaya yang senantiasa menjadi lentera di hati Bulan. Bulan sayang Matahari. Bulan rindu Matahari. Berjanjilah, kau akan baik-baik saja disana, Matahariku.

Chaos#8 Kesah Rembulan



Ketika rindu hanya mampu tertuang dalam bait-bait doa
Pun kasih yang tak terjamah oleh sang Tercinta
Rasa tak lagi tersurat dalam lisan
Kini, hati pun tak rela menjawab segala tanya
Tentang kau dan aku
Sebuah ukiran senyum yang selalu menjadi keyakinan sederhana
Meski kau tak lagi di sisi
Tapi kau akan kembali....