Aku mencintai, karena aku ingin dicintai. Aku tahu, sebuah rasa ada secara natural. Tak ada manipulasi seperti teori eksak. Pun tak ada teori bagaimana cinta itu datang lalu hilang. Well, tapi kenapa aku berpikir aku akan dicintai jika aku mencintai? Yeah, anggap saja sebuah peruntungan. Bukankah dalam hidup kita memang diharuskan membuat berbagai peruntungan setiap kali kita menentukan pilihan. Yah, anggap saja seperti itu, who knows?
Kali ini seorang lelaki absurd hadir di depanku. Yah, dia absurd, gila, menyebalkan, dan lebih absurdnya lagi, i really love him!Damn! Apakah aku merasa kalah? Yeah, jujur sedikit, sedikit!
Mencoba bersikap dan berpikir dewasa. Pada akhirnya bukankah aku memang harus kalah. Oke, kita sebut saja mengalah, haha. Aku ingin menjadi sosok wanita sempurna. Sebagai seorang istri yang melayani suaminya. Ibu yang mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Well, kembalilah kita pada sebuah kodrat. Aku akan menerima kodratku dan aku bahagia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar