Aku mencintaiu sejak kita masih bermain congklak berdua di halaman rumah Mbak. Aku mencintaimu, aku masih melihatmu polos saat mandi bertiga di tempat Mbak. Aku mencintaimu, sejak kita bermain bertiga di belakang rumahmu. Tapi cinta yang dulu hanyalah cinta sebatas mengagumi, bukan untuk memiliki. Cintaku dulu tidak egois, tidak pula menyakitkan. Aku mengagumi, aku tak mendamba ataupun merindu. Karena aku tahu diriku, aku tahu batasku. Dan kau seperti matahari yang hanya mampu memberi hangat hatiku, tanpa pernah kusentuh.
Bertahun-tahun aku hanya mampu melihatmu dari jauh. Kau satu tingkat di atasku di sekolah. Dan kau tahu, kita selalu satu sekolah di SD, SMP, SMA, bahkan kuliah di kampus yang sama dengan jurusan yang berbeda. Kau bahkan tak pernah menyadari keberadaanku di sekelilingmu. Ah, tak apa, memang dunia kita begitu berbeda meski selalu bersama. Kau seperti seorang cassanova yang dipuja banyak wanita. Aku gadis biasa yang aneh dan tak begitu populer sepertimu. Dunia kita begitu berbeda.
Kita jalani hidup kita di jalan masing-masing bertahun-tahun. Searah tapi tak beriringan, begitulah. Aku berpetualang mencari tempat singgah untuk hatiku. Mungkin dalam tahap itu aku secara tak sadar sedang memantaskan diri untukmu. Dulu aku bahkan tak mengenal make up, fashion, aku tak begitu peduli meski aku terlihat begitu berantakan di depan orang. Haha, that's me.
Aku semakin beranjak dewasa. Melalui banyak hal. Mulai sedikit serius mencari pasangan hidup. Mulai sedikit peduli untuk membuat branding terhadap image diriku. Di saat itulah kau hadir kembali. Seperti angin sejuk yang tiba-tiba bertiup manis ke arahku. Kau yang dalam ingatan terakhirku masih seorang anak kecil manis yang sedikit menyebalkan. Kau tahu, kau bilang aku sok ketika kau sapa aku saat itu. Haha, padahal aku ingin melompat kegirangan. Dan kau mungkin melihat pipiku bersemu merah jambu saat itu, hanya sebuah sapaan, wow! Yah, cinta itu kuingat kembali. Namun kali ini, cinta itu lebih egois. Aku ingin memilikimu di saat posisiku saat itu telah menjalin hubungan dengan lelaki lain. But, who knows?
Beberapa bulan hingga saat aku akhirnya luluh olehmu. Hubunganku yang semakin membuatku gila. Dan kau hadir saat itu. Menawariku sedikit air untuk dahagaku. Tapi air itu kau jual begitu mahal. Aku harus menawar keras untuk mendapatkannya. Kau menyebalkan dan gila. Aku pun jatuh padamu.
Dan kini, satu bulan sudah kita bersama. 14 May 2013 till now. Satu bulan yang begitu panjang dengan banyak tantangan yang harus kita taklukkan. Mungkin ikatan kita akan semakin kuat dengan masalah yang ada, atau tidak, entahlah, Wallahu alam. Yang jelas, kini aku serahkan hatiku untukmu. Jagalah untukku.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar