Selasa, 23 Juli 2013

Ketika Seorang Ayah Melepaskan Anak Gadisnya

Dua puluh tahun yang lalu. Seorang gadis kecil mungil menangis untuk pertama kalinya. Menyapa dunia tanpa dosa. Dua puluh tahun, ia merangkak, berjalan, berlari, hingga saatnya ia harus dilepas pergi. Dua puluh tahun ia dijaga dan dibimbing agar tetap di zona nyamannya. Dua puluh tahun ia dijauhkan dari segala marabahaya, diberi pagar kasih sayang yang tulus. Dua puluh tahun ia tak pernah benar-benar merasa takut atau khawatir.

Kini, sebuah masa dimana gadis tersebut dilepas di dunia yang sebenarnya. Dunia dimana ia tak kan bisa merengek manja kepada orangtuanya. Dunia dimana ia harus bisa membentengi diri sendiri. Dunia dimana ia harus bertanggung jawab penuh untuknya sendiri.

Sang ayah menangis melepas anak gadisnya. Ia tahu tak selamanya ia menggenggam tangan gadis kecilnya. Gadis kecil itu telah beranjak dewasa. Ia harus melepasnya meski ia tahu dunia akan kejam kepadanya. Bekal sebanyak apapun mungkin tak kan pernah dirasa cukup untuk menghadapi aral hidup ke depannya. Tapi ia harus menikam hatinya demi melihat anak gadisnya belajar mandiri. Gadis kecilnya harus mendayung di samudra masa depan sendirian. Hanya doa yang kini mampu ia panjatkan. Kelak, seorang lelaki akan menggantikan posisinya. Ayah akan merasa sangat khawatir. Bagaimana jika lelaki itu tak cukup baik untuknya? Bagaimana jika lelaki itu tak mampu menjaga hati dan raga gadis kecilnya? Ah, sang Ayah kembali membekukan gejolak hatinya. Ia yakin, ia serahkan semua pada Tuhan. Ia yakin, DIA akan memberi yang terbaik. Sang Ayah telah menjalankan tugasnya untuk menjaga dan merawat titipanNya. Biarlah dalam lelahnya selama ini, ia tersenyum. Gadis kecilnya telah berjanji, ia akan membuatnya bangga kelak....


For My Beloved, Abi
Ayahku yang selalu aku sayang selamanya....

Sabtu, 20 Juli 2013

Chaos#7 Picik!

Matahari, Bulan mulai picik nuh. Nggak baik kan ya. Iya tahu, Bulan abis ditinggal Matahari, tapi kan nggak boleh jadi picik gitu. Kudu nanggepin setiap kejadian dengan dewasa, 20 tahun gitu loh, hehe.

Well well, eniwei, picik merupakan kosakata yang nggak asing di kehidupan sehari-hari kita. Nah, kalau menurut gue, picik tuh artinya, um gimana ya, ya picik, haha. Gini loh, misal ya, kita kena musibah apa, yah yang paling gampang sih, patah hati nih ya. Trus kita ngerasa sebagai orang paling malang di dunia. Kita sok-sok an jadi apatis, nggak mau bercinta lagi lah, nggak mau jalin hubungan lagi lah. Itu picik!

Sebaiknya nih, ada saran-saran dikit *sok bijak*. Yah, intinya kita bikin diri kita lebih peka aja. Di luar sana masih banyak banget orang yang lebih menderita dari kita, semenderita, senelangsa apapun keadaan kita. Di atas langit masih ada langit men, sama juga di bawah kerak bumi masih ada kerak telor #nggaknyambung *plakk*. Trus, ya udah, the show must go on guys. Belajar ilmu ikhlas aja deh. Toh, Tuhan nggak buta, Tuhan Maha Melihat semua, Dia pasti lebih tahu takdir yang pantas buat kita kan.

Tertimpa masalah itu ada bagusnya, soalnya pasti deh kita bisa belajar banyak dari itu. Klasik sih, tapi bener banget kok. Gue pernah ngalamin masa dimana putus cinta itu sakit banget. Trus gue orangnya juga perfeksionis, pernah nyampe beneran ngedrop kecewa banget cuma gara-gara nggak menang lomba baca puisi. Semenjak itu sih, gue belajar berhenti mandang ke atas terus. Toh, gue jauh banget dari kesempurnaan kok. Dan the power of ikhlas n legowo itu, sumpah deh, bikin ati tentrem. Gue udah nggak mau naruh dendam kebencian ke orang. Sejahat apapun dia ke gue, prinsip gue sekarang, semua orang itu berhak buat bahagia n nggak dibenci #ceileh. Yah, mungkin unlucky aja buat gue pas itu jadi korban disakiti  ma tu orang. Berarti, silakan coba lagi lain kali, hahaha.

So, jangan jadi orang picik ya. Gue yakin siapapun kalian, pasti bisa bangkit lagi kok. N ilmu ikhlas itu cuma kita sendiri yang bisa dapetin, banyak berdoa n melakukan kegiatan positif aja, ntar pasti kalian paham hikmah dari setiap kejadian.^^

Jumat, 19 Juli 2013

Alergi Dingin buat si Kulit Kering

Well, kali ini gue bakal  ngasih tips-tips buat yang pada punya masalah dengan suhu dingin. Pengalaman pribadi sih,hehe. Dingin di sini bukan dingin kaya di Eropa atau musim dingin di negara-negara tetangga, tapi dingin di negara tropis, dingin kering. Biasanya kaya gini terjadi di masa pergantian musim atau pancaroba. Di musim gini, suhu udara bisa bener-bener membekukan tulang *lebay dikit,:p* tapi kering, nggak lembab sebagai ciri khas udara di negara tropis. Nah, bagi beberapa orang, termasuk gue yang berkulit kering, fenomena ini bisa jadi KEMATIAN banget! Gimana enggak, tiap musim kaya gini kulit jadi kering parah sampai jadi gatel-gatel. Saking nggak tahannya, gue garuk nyampe pada luka semua *hiks*. Sebenernya ada tips buat ngatasin itu semua, check this out aja deh:

1. Buat yang berkulit kering, ati-ati milih sabun. Jangan pake sabun batangan, soalnya pengalaman kalo pake sabun batangan kulit makin kering, mungkin karena kandungan basanya yang terlalu tinggi kali ya. Pake sabun cair aja, lebih aman.
2. Jangan sering-sering mandi! Mandi tuh ngurangin kelembaban kulit malahan, jadi maksimal 2x sehari aja, ahaha.
3. Jangan pakai pakaian yang terlalu ketat di musim kaya gini. Gesekan n tekanan dari pakaian ditambah kondisi kulit yang lagi kering parah bikin rasa gatal makin meningkat.
4. Sebenere paling bagus ditahan buat nggak garuk kalo gatal. Susah sih, tapi makin digaruk makin gatal n lecet *hiks*. Biasanya gue kasih obat antiseptik kaya B*tadine gitu. Hehe aneh sih, tapi niat gue biar cepet kering aja misal lecet...:D
5. Pake pakaian anget deh, biar nggak kena angin dingin, hehe.
6. Terakhir, kalo makin parah, ke dokter aja, ntar dikasih obat anti alergi. Tapi masalahnya gue punya feeling rada nggak enak kalo keseringan minum obat ginian ngefek nggak baik ke tubuh, hehehe.

Oke, semoga membantu....:D

Kamis, 18 Juli 2013

Chaos#6 Realized

After all of the chaos in my life, I think it's the best time for reborn. Yeah, sometimes we must realize that something doesn't work. No matter how much efforts we are doing, it won't work. Love isn't enough to make two people get along together in a relationship. We have our family, and maybe that's the problem for us. This is a forbidden relationship for our family.

Darling, I really love you, even before I knew what love is. But, I was really blessed. Thanks for the time we passed together. Thanks to make my dream comes true. I was really happy for sure. You were the best present for this year and ever. Hopefully, you'll be back to me one day. And i promise, I'll wait till that time. I promise you'll meet the better me that time. I wish we'll get all of our dreams. For my beloved Matahari, always with you, always....


I'm with you, always....

Selasa, 16 Juli 2013

Chaos#5 Matahariku: Toni Kurnianto

Aku mencoba peruntungan untuk mengetahui kabarmu lewat dunia maya. Aku ketik kata kunci namamu di kolom search. Ya, banyak yang aku temukan. Fotomu, data dirimu, iklan job seekermu, dan blogmu. Satu hal yang benar-benar kupelajari darimu. Kau, terkadang, ah tidak, seringkali, memiliki jutaan bahkan milyaran ide di kepalamu. Kau ingin melakukan ini itu, meraih ini itu, dan aku hanya bisa tersenyum saat kau begitu antusias mengemukakan idemu setiap saat. Aku mencintaimu dan semangatmu, Matahari. Tapi, bolehkah kali ini aku memberi saran? Hanya sebuah saran kecil.

Matahari, kau memang diciptakan selalu berapi-api, penuh mimpi, itu lah kau. Tapi terkadang, kita perlu memangkas beberapa hal lain agar ada hal yang lebih urgent bisa diraih. Kita misalkan sebatang pohon. Kadang kita perlu memangkas beberapa dahan-dahan kecil, memotong daun-daun yang tumbuh tak terarah. Dengan begitu, pohon itu akan tumbuh dengan dahan yang lebih kuat, lebih kokoh menjulang tinggi. Kau punya banyak mimpi, banyak rencana. Dan banyak dari mimpi dan rencana-rencana itu hanya berkobar di awal. Lalu lenyap entah kemana, berganti dengan rencana baru. Selesaikanlah satu atau dua hal dengan mantap dan pasti. Fokus, fokus, fokus, itu yang aku ingin darimu. Kau ingin mendirikan sekolah sepakbola, jalankan! Kau ingin berwirausaha? Mulai! Kau ingin menciptakan usaha kerajinan? Lakukan! Kau ingin menyelesaikan kuliahmu, selesaikan, Matahariku. Selesaikanlah hal-hal yang kau awali dengan begitu bersemangat. Aku tidak membahas hubungan kita, kau tahu jawabannya. Matahariku, aku berdoa di sini untukmu. Semoga kelak aku melihatmu tertawa lagi seperti dulu.

With love always, Bulan....

Senin, 15 Juli 2013

Chaos#4 Aku Bulan yang Mencintai Matahari

Aku bulan. Aku mencintai matahari. Dia cahaya yang membuatku bersemu setiap malam. Dia cahaya yang membuatku selalu mampu bertahan meski sendirian. Dia cahaya yang terkadang terlalu terang untuk kupandang. Dia matahariku, cintaku....

Cintaku terlarang. Dia mungkin terlalu bercahaya untuk sekeping bulan. Bulan sampaikan salam cinta lewat pagi. With love always for my dear Matahari....

Minggu, 14 Juli 2013

Chaos#3 What should I do?

Aku tak menginginkan apapun. Hanya ingin kembali ke zona nyamanku. Aku ingin kembali "hidup". Kau tahu, kau mematikan separuh isi otakku. Logikaku lenyap. Ah, maaf aku egois. Tak menghargai pendapatmu. Kau melakukan ini juga bukan karena inginmu. Mungkin kau juga terluka. Tapi tetap saja, kau lelaki. Kau didesain oleh Tuhan untuk menggunakan 90% logikamu, disusul 10% perasaanmu.

Maaf aku egois. Just tell me, what should I do?

Kamis, 11 Juli 2013

Chaos#2 Matinya sang Rembulan

Matahari mengajakku berlari. Ia menggenggam tanganku begitu kuat. Kita berlari, menunjukkan kepada dunia, kita mampu, kita teguh. Dia bilang akan selalu bersamaku. Dia bilang akan melewati semua. Dia bilang cukup percaya padanya. Lalu kubiarkan ia menggenggam tanganku semakin erat hingga sedikit pedih. Tapi aku begitu bahagia, begitu percaya. Dia matahariku....

Lalu tiba-tiba ia berubah haluan. Ia hilang keyakinan. Ia lepaskan genggaman tanganku. Ia bersembunyi, berlari sendiri. Ia bilang jaman telah berubah. Bukan lagi waktunya untuk bermain-main. Ya, aku berdiri dengan tatapan nanar. Kuusap pergelangan tanganku yang berbekas luka memerah. Dia meninggalkanku sendirian, tanpa mengantarkanku kembali pulang. Aku linglung, tak tahu arah, dan hanya bisa terdiam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Permainan orang dewasakah seperti ini? Apa aku yang terlalu kekanakan untuk hadir di zona pemikiran orang-orang yang katanya telah matang? Ah, matahari semakin jauh berlari. Aku terdiam mematri jejak matahari yang tersisa di sekelilingku. Mungkin ini efek radiasinya, terlalu kuat melumpuhkan segala inderaku.

Selasa, 09 Juli 2013

Chaos#1 Gadis Gila di Jendela Kamarku

Seorang gadis kecil melongok dari jendela kamarku. Aku tak kan menyebutnya seperti bidadari kecil, pelangi, bunga yang cantik, ah dia terlalu jauh dari itu. Ia kecil, berambut ikal, sok tahu, sok pintar, tertawa sambil menunjukkan gigi depannya, lalu bertanya dengan gaya innocencenya. "Hei, bagaimana keadaanmu?" Aku yakin orang tolol pun pasti tahu, aku belum baik-baik saja. Dia gadis paling menyebalkan yang pernah aku kenal.
Kemarin kakiku sobek terkena bambu ketika bermain dengan gadis sok tahu ini dan sepupuku. Aku berlari dan mengunci diri di kamar mandi sambil menangis. Aku malu, mana pantas anak lelaki menangis. Dan di saat itu, gadis ini melempar bak mandi dengan benda-benda tak jelas dari luar kamar mandi. Mulai dari air comberan, batu, kelopak bunga, gila! Gadis ini benar-benar gila! Ya, aku tahu dia hanya ingin menarik perhatianku. Tapi aku masih tak paham dengan pemikiran ajaib gadis ini, gila tepatnya.

Hari ini setelah ia tiba-tiba melongok di jendela kamarku. Aku semakin malas berhadapan dengan gadis ini. Ditambah dengan pemikiran ajaib yang lagi-lagi muncul di kepalanya. Dengan muka sok malu-malunya, ah, dia itu menyebalkan! "I was dreaming about you last night. Um, we'll get married someday, hihi," begitu kata-kata ajaib muncul dari bibirnya tiba-tiba, tidak dengan bahasa Inggris tentunya. Dia gila, tengil, ajaib, dan aku semakin sebal dengannya. Aku tak pernah melihatnya lagi bertahun-tahun setelah itu, tak ingin melihat lebih tepatnya. Aku bisa tertular pemikiran ajaib dan gilanya, hii. Aku bahkan lupa pernah mengenalnya.

Dan seperti biasa, dia muncul secara ajaib lagi di hidupku, setelah eksistensinya benar-benar menjadi nol di kepalaku selama bertahun-tahun. Ah, dia memang ajaib, mungkin kata-kata ajaibnya memang sebuah mantra yang ia ciptakan. Dia gadis yang sama saat itu. Ia dengan wajah innocencenya seperti dulu, terlelap manis di bahuku. Ya, aku tak pernah tahu bagaimana masa depan menuntunku kembali berjumpa dengan gadis gila ini. Aku menjalani hidupku. Bertemu ratusan bahkan ribuan orang-orang baru. Menjalani kisah kasih penuh cerita kesah, suka, bahagia dengan beragam gadis. Ah, tapi takdir menuntunku kembali ke siklus awalku. Kembali ke gadis yang mengatakan aku cinta pertamanya saat itu. Kembali ke gadis kecil, tengil, gila yang  kini aku menyebutnya, Cinta...


#Matahari & Bulan