Seorang gadis kecil melongok dari jendela kamarku. Aku tak kan menyebutnya seperti bidadari kecil, pelangi, bunga yang cantik, ah dia terlalu jauh dari itu. Ia kecil, berambut ikal, sok tahu, sok pintar, tertawa sambil menunjukkan gigi depannya, lalu bertanya dengan gaya innocencenya. "Hei, bagaimana keadaanmu?" Aku yakin orang tolol pun pasti tahu, aku belum baik-baik saja. Dia gadis paling menyebalkan yang pernah aku kenal.
Kemarin kakiku sobek terkena bambu ketika bermain dengan gadis sok tahu ini dan sepupuku. Aku berlari dan mengunci diri di kamar mandi sambil menangis. Aku malu, mana pantas anak lelaki menangis. Dan di saat itu, gadis ini melempar bak mandi dengan benda-benda tak jelas dari luar kamar mandi. Mulai dari air comberan, batu, kelopak bunga, gila! Gadis ini benar-benar gila! Ya, aku tahu dia hanya ingin menarik perhatianku. Tapi aku masih tak paham dengan pemikiran ajaib gadis ini, gila tepatnya.
Hari ini setelah ia tiba-tiba melongok di jendela kamarku. Aku semakin malas berhadapan dengan gadis ini. Ditambah dengan pemikiran ajaib yang lagi-lagi muncul di kepalanya. Dengan muka sok malu-malunya, ah, dia itu menyebalkan! "I was dreaming about you last night. Um, we'll get married someday, hihi," begitu kata-kata ajaib muncul dari bibirnya tiba-tiba, tidak dengan bahasa Inggris tentunya. Dia gila, tengil, ajaib, dan aku semakin sebal dengannya. Aku tak pernah melihatnya lagi bertahun-tahun setelah itu, tak ingin melihat lebih tepatnya. Aku bisa tertular pemikiran ajaib dan gilanya, hii. Aku bahkan lupa pernah mengenalnya.
Dan seperti biasa, dia muncul secara ajaib lagi di hidupku, setelah eksistensinya benar-benar menjadi nol di kepalaku selama bertahun-tahun. Ah, dia memang ajaib, mungkin kata-kata ajaibnya memang sebuah mantra yang ia ciptakan. Dia gadis yang sama saat itu. Ia dengan wajah innocencenya seperti dulu, terlelap manis di bahuku. Ya, aku tak pernah tahu bagaimana masa depan menuntunku kembali berjumpa dengan gadis gila ini. Aku menjalani hidupku. Bertemu ratusan bahkan ribuan orang-orang baru. Menjalani kisah kasih penuh cerita kesah, suka, bahagia dengan beragam gadis. Ah, tapi takdir menuntunku kembali ke siklus awalku. Kembali ke gadis yang mengatakan aku cinta pertamanya saat itu. Kembali ke gadis kecil, tengil, gila yang kini aku menyebutnya, Cinta...
#Matahari & Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar